9 Langkah Sederhana Membuat Website untuk Perusahaan

Bisnis303 views

Ada kabar baik untuk Anda yang sudah mulai buka jasa pembuatan website perusahaan. Pasalnya, baik perusahaan rintisan maupun yang sudah lama, sama-sama menyadari betapa pentingnya memiliki sebuah website. Apalagi sekarang mulai tampak ada dukungan dari pihak pemerintah. Bagaimana sih langkah membuat website perusahaan itu?

  1. Petakan Rencana Lebih Dahulu

Pemetaan rencana pembuatan website berguna untuk membuat pengerjaan jadi lebih cepat dan efisien. Misal klien Anda bergerak di bidang bisnis makanan ringan. Maka dibuatlah skenario. Mulai dari sumber pendanaan, SDM untuk mengisi konten, arus pendapatan, nilai yang ingin disampaikan, tampilan website, pemilihan hosting, dan lain-lain.

  1. Konten seperti Apa yang akan Ditampilkan?

Sebagai penyedia jasa website, posisi Anda sebagai perancang sekaligus penasihat. Tujuannya untuk memastikan website perusahaan nanti bisa berkembang dengan baik. Sebuah website harus punya visi-misi sendiri. Kemudian baru ciptakan “suara” dari masing-masing konten. Biar tidak mudah diduplikasi oleh kompetitor.

  1. Menggunakan Tema Premium

Memang banyak sih yang menyediakan tema gratis. Khususnya ketika membuat website yang self-hosted. Tapi, untuk kepentingan jangka panjang, sebaiknya gunakan tema premium. Terutama jika perusahaan yang ingin bikin website tersebut sudah bergerak lama, tapi belum go-online. Sesuaikan tema yang digunakan dengan ceruk bidang yang digeluti oleh klien.

  1. Adaptif dengan Aturan dari Google

Kalau dalam bahasa internet marketer itu istilahnya website yang SEO-friendly. Dengan kata lain, penerapannya disesuaikan dengan aturan dari Google. Tapi, biasanya desain dari website kurang begitu berpengaruh terhadap rangking di SERP, kecuali untuk kepentingan UX. Tapi, berhubung Google mulai fokus melayani kepentingan user, langkah ini tetap harus ditempuh.

  1. Buatkan Logo yang Unik dan Menarik

Jasa pembuatan website perusahaan itu memang seharusnya menyediakan paket lengkap. Caranya berkolaborasi dengan jasa desain lain. Misalnya untuk kepentingan logo, pembuatan konten, link building, dan sebagainya. Khususnya untuk logo. Sebab, fungsi logo selain untuk identitas perusahaan juga bisa dimanfaatkan untuk strategi branding.

  1. Selalu Berinovasi

Website yang tidak inovatif lambat laun akan ditinggalkan oleh para pengunjung. Kenapa? Sebab para pengunjung itu cenderung suka dengan hal-hal baru. Kalau hanya disuguhi fitur dan tampilan itu-itu saja, lama-lama mereka juga bisa bosan. Inilah tugas Anda sebagai pengembang website perusahaan. Pastikan sesuai dengan keinginan target audien, ya.

  1. Selalu Update dengan Konten Segar

Ketika perusahaan menggunakan jasa Anda, sekalian tawarkan jasa untuk mengisi website tersebut. Tapi, Anda wajib memiliki tim yang solid dulu. Biar ketika beban tugas itu diserahkan, Anda bisa meng-handle dengan baik. Konten website yang diperbarui secara kontinu bisa membuat mesin pencari sekaligus pengunjung menyukainya.

  1. Terapkan SEO On-page dan Off-page

Jika SEO on-page berkaitan dengan pembangunan website dari dalam, maka yang off-page itu pembangunan dari luar. Biasanya, SEO off-page yang paling sering dilupakan. Sebab, untuk mengoptimalkan yang off-page harus membangun mitra, link building, promosi di sosial media, forum, dan lain-lain. Sumber dananya cukup besar dibanding on-page.

  1. Perlukah Kolaborasi dengan Developer?

Sangat perlu. Terutama jika ada perusahaan yang menggunakan jasa Anda dalam jangka panjang. Kebutuhan akan developer tidak hanya untuk membangun website. Akan tetapi bisa juga difungsikan untuk merealisasikan inovasi Anda untuk website tersebut. Tanpa mereka, rencana pengembangan website hanya sebatas angan-angan.

Jika sudah mantap, buatlah website untuk keperluan pemasaran jasa Anda. Sebab, klien zaman sekarang itu tidak hanya lihat-lihat profil jasa pembuatan website perusahaan. Mereka juga mempertimbangkan kualitas website Anda saat membuat penawaran jasa untuk calon klien. Pastikan Anda menjaga profesionalitas ketika menangani kebutuhan klien.